I Gusti Ngurah Andracana adalah seorang Peneliti karir awal yang memiliki keterkaitan pada interelasi antara kritik dan teori arsitektur pada praktik arsitektur di Indonesia. Andre menyelesaikan studi sarjana dan magister di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Sejak awal 2025, Andre menempuh studi PhD in Built Environment di UNSW Sydney dengan fokus penelitian: perspektif regional pada kritik arsitektur di Indonesia.
E : andracanangurah@gmail.com
Amanda Pragita Setyaningrum adalah architectural designer dan interior designer yang tertarik pada isu sustainability, nature-based solutions, dan urban environment. Pragita menyelesaikan studi S1 Arsitektur dan PPAr di UGM. Setelah berkarier di biro dengan spesialisasi desain rumah sakit, Pragita mulai menelaah makna sehat itu sendiri dalam kehidupan yang bisa terbantu oleh hadirnya desain baik secara makro (konteks urban, neighborhood) maupun mikro (interior, material)
E : amanda.pragita@gmail.com
Elkana Catur Hardiansah adalah birokrat ASN Kementerian PU dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan. Catur saat ini menempuh pendidikan doktoral di University of Leeds dengan fokus riset pada tata kelola proyek (Project Governance) dalam megaproyek, khususnya aspek politik perkotaan. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Planologi dari ITB dan Magister Kajian Pembangunan Perkotaan dari Universitas Indonesia.
E : elkana.catur@gmail.com
Mayissa Anggun adalah Urban designer dan periset yang memiliki keterampilan dalam seni pengarsipan dan komunikasi visual di bidang arsitektur perkotaan. Anggun mengenyam pendidikan arsitektur di Universitas Trisakti dan melanjutkan studinya di program Magister Urban Design, University of Sheffield. Saat ini Anggun bekerja sebagai independent designer di Jakarta dan mengeksplorasi ketertarikannya terhadap bidang antropologi perkotaan dan memory studies melalui hobi-hobinya.
E : anggunmayissa@outlook.com
Fenty Ratna Indarti adalah dosen di Departemen Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dia memiliki fokus penelitian pada arsitektur Nusantara, perilaku adaptif, kenyamanan termal, serta strategi desain berkelanjutan. Latar belakang pendidikannya mencakup sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Master of Architecture in Environmental Design dari The University of Nottingham. Saat ini Fenty tengah menjalani studi doktoral di PhD Architecture, University of Sheffield.
E : fenty.r.indarti@gmail.com
Atik Prihatiningrum adalah pengajar pada Program Studi Arsitektur Universitas Bengkulu. Atik menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret dan Magister Desain Kawasan Binaan, Universitas Gadjah Mada. Atik mulai memiliki ketertarikan pada isu desain inklusif berbasis mitigasi iklim dan kearifan lokal, desain perkotaan pendekatan partisipatif, community resilience, ruang-ruang informal.
E : aprihatiningrum@unib.ac.id
Raja Gama Era adalah arsitek yang melihat ruang sebagai rahim ibu—hening, menyembuhkan, dan memanusiakan manusia. Melalui SELA•RASA (ruangluang studio), ia mengembangkan desain kontekstual yang mengelaborasi alam sekitar, budaya, dan filosofi suwung. Berpengalaman di Rumah Intaran Bali, Fasilitator PUPR Jatim, dan Kanggo Wastuwidyawan, ia berkarya dari Malangetan Desa Jabung sebagai perancang ruang, seniman grafis dan konstruksi lokal yang berkesadaran serta transparan.
E : rajagamaera@gmail.com